Thursday, July 7, 2022

Memahami Modul Ajar dan RPP dalam Kurikulum Merdeka


Di Kurikulum Merdeka, setiap pendidik perlu memiliki rencana pembelajaran untuk membantu mengarahkan proses pembelajaran mencapai Capaian Pembelajaran (CP). Rencana pembelajaran ini dapat berupa:
  1. rencana pelaksanaan pembelajaran atau yang dikenal sebagai RPP atau
  2. dalam bentuk modul ajar.
Modul Ajar disingkat MA merupakan satu perangkat ajar yang digunakan untuk merencanakan pembelajaran. Modul ajar sama seperti RPP, namun modul ajar memiliki komponen yang lebih lengkap.

Apabila pendidik menggunakan modul ajar, maka ia tidak perlu membuat RPP karena komponen-komponen dalam modul ajar meliputi komponen-komponen dalam RPP atau lebih lengkap daripada RPP. Untuk lebih jelasnya mengenai perbedaan antara komponen minimum RPP dan modul ajar, berikut perbedaan antara komponen dalam rencana pelaksanaan pembelajaran dan modul ajar.

Komponen minimum dalam rencana pelaksanaan pembelajaran
  • Tujuan pembelajaran (salah satu dari tujuan dalam alur tujuan pembelajaran)
  • Langkah-langkah atau kegiatan pembelajaran. Biasanya untuk satu atau lebih pertemuan.
  • Asesmen pembelajaran : Rencana asesmen untuk di awal pembelajaran dan rencana asesmen di akhir pembelajaran untuk mengecek ketercapaian tujuan pembelajaran.
Komponen minimum dalam modul ajar
  • Tujuan pembelajaran (salah satu dari tujuan dalam alur tujuan pembelajaran)
  • Langkah-langkah atau kegiatan pembelajaran. Biasanya untuk satu tujuan pembelajaran yangd dicapai dalam satu atau lebih pertemuan.
  • Rencana asesmen untuk di awal pembelajaran serta instrumen dan cara penilaiannya.
  • Rencana asesmen di akhir pembelajaran untuk mengecek ketercapaian tujuan pembelajaran beserta instrumen dan cara penilaiannya.
  • Media pembelajaran yang digunakan termasuk, misalnya bahan bacaan yang digunakan, lembar kegiatan, video, atau tautan situs web yang perlu dipelajari peserta didik. 


Terlihat bahwa komponen yang harus ada (komponen minimum) dalam rencana pelaksanaan pembelajaran lebih sederhana, fokus mendemonstrasikan rencana. Sedangkan dalam modul ajar, perencanaan dilengkapi dengan media yang digunakan termasuk juga instrumen asesmennya. Oleh karena itu modul ajar lebih lengkap daripada rencana pelaksanaan pembelajaran, maka pendidik yang menggunakan modul ajar untuk mencapai satu atau lebih tujuan pembelajaran tidak perlu lagi mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran. 

Modul ajar sekurang-kurangnya berisi tujuan, langkah, media pembelajaran, asesmen, serta informasi dan referensi belajar lainnya yang dapat membantu pendidik dalam melaksankan pembelajaran. Satu modul ajar biasanya berisi rancangan pembelajaran untuk satu tujuan pembelajaran berdasarkan alur tujuan pembelajaran yang telah disusun. 

Adapun komponen modul ajar versi lengkap terdiri dari 18 komponen yaitu:
Informasi umum
  • Identitas penulis modul
  • Kompetensi awal
  • Profil Pelajar Pancasila
  • Sarana dan Prasarana
  • Target peserta didik
  • Model pembelajaran yang digunakan
Komponen Inti
  • Tujuan pembelajaran
  • Asesmen
  • Pemahaman bermakna
  • Pertanyaan pemantik
  • Kegiatan pembelajaran
  • Refleksi peserta didik dan pendidik
Lampiran
  • Lembar kerja peserta didik
  • Pengayaan dan remedial
  • Bahan bacaan pendidik dan peserta didik
  • Glosarium
  • Daftar pustaka. 

Apa yang baru dari modul ajar? Setidaknya ada dua komponen baru dalam modul ajar, yaitu pemahaman bermakna dan pertanyaan pemantik. Pemahaman bermakna mencerminkan jawaban atas pertanyaan pemantik, merupakan pemahaman yang kita ingin murid-murid capai setelah mempelajari topik tertentu.  

Sementara, pertanyaan pemantik adalah rangkaian pertanyaan mengenai hal paling penting dalam suatu topik pembelajaran. Pertanyaan ini diturunkan dari pemahaman bermakna dan didiskusikan bersama murid-murid sebelum memulai topik. Pertanyaan pemantik ini digunakan untuk membantu murid mencapai pemahaman bermakna. 

Pemerintah menyediakan contoh-contoh rencana pelaksanaan pembelajaran dan modul ajar. Pendidik dapat menggunakan dan/atau menyesuaikan contoh-contoh tersebut dengan kebutuhan peserta didik. untuk pendidik yang merancang rencana pelaksanaan pembelajarannya sendiri, maka komponen minimumnya harus termuat, dan dapat ditambahkan dengan komponen lainnya sesuai dengan kebutuhan pendidik, peserta didik, dan kebijakan satuan pendidikan.


EmoticonEmoticon