Friday, July 8, 2022

Memahami Diferensiasi Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka


Kurikulum Merdeka menekankan pentingnya pengembangan strategi pembelajaran sesuai dengan tahap capaian belajar peserta didik atau yang dikenal dengan teaching at the right level (TaRL). Pembelajaran dilakukan denga memberikan materi pembelajaran yang bervariasi sesuai dengan pemahaman peserta didik. Tujuan dari diferensiasi ini adalah agar setiap anak dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. 

Menurut Tomlinson (2001:45), pembelajaran berdiferensiasi adalah menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebetuhan belajar individu setiap peserta didik. Pembelajaran berdiferensiasi ini, bukanlah pembelajaran baru karena telah dilaksanakan sejak dahulu, namun pelaksanaannya pemetaan kebutuhan murid tidak terlalu ditampakkan.


Tujuan umum dari pembelajaran berdiferensiasi ini, yang terpenting adalah murid dan gruu membuat kemajuan dari titik awal masing-masing. Sementara itu, tujuan khususnya untuk setiap murid adalah pertumbuhan maksimal dari proses belajar mereka saat ini, dan untuk guru adalah semakin memahami tentang posisi belajar tersebut sehingga pembelajaran sesuai dengan kebutuhan.

Dalam pembelajaran berdiferensiasi, guru terlebih dahulu memetakan kebutuhan belajar murid yaitu minat murid, kesiapan belajar murid, dan profil belajar murid, melalui asesmen yang dilakukan di awal pembelajaran. Kemudian diharapkan dapat menggunakan berbagai pendekatan belajar sehingga sebagian besar murid menemukan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan mereka. 

Dalam proses pembelajaran, salah satu diferensiasi yang dapat dilakukan pendidik adalah diferensiasi berdasarkan konten/materi, proses, dan/atau produk. 

Konten (materi yang akan diajarkan)
Bagi peserta didik yang memerlukan bimbingan dapat mempelajari 3 (tiga) hal terpenting terkait materi, bagi peserta didik yang cukup mahir dapat mempelajari keseluruhan materi dan bagi peserta didik yang sudah sangat mahir dapat diberikan pengayaan. 

Proses (cara mengajarkan)
Proses pembelajaran dan bentuk pendampingan dapat didiferensiasi sesuai kesiapan peserta didik, bagi peserta didik yang membutuhkan bimbingan pendidik perlu mengajarkan secara langsung, bagi peserta didik yang cukup mahir dapat diawali dengan Modelling yang dikombinasi dengan kerja mandiri, praktik, dan peninjauan ulang (review), bagi peserta didik yang sangat mahir dapat diberikan beberapa pemantik untuk tugas mandiri kepada peserta didik.

Produk (luaran atau performa yang akan dihasilkan)
Diferensiasi pembelajaran juga dapat melalui produk yang dihasilkan. Contohnya, bagi peserta didik yang memerlukan bimbingan bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai konten inti materi, sedangkan bagi peserta didik yang cukup mahir dapat membuat presentasi yang menjelaskan peyelesaian masalah sederhana, dan bagi peserta yang sangat mahir bisa membuat sebuah inovasi atau menelaah permasalahan yang lebih kompleks

Sebagai contoh ketika mengajarkan materi tertentu, peserta didik yang perlu bimbingan dapat difokuskan pada 3 (tiga) poin penting saja, sementara untuk peserta didik yang sudah cukup memahami materi dapat mempelajari seluruh topik; dan peserta didik yang mahir dapat melakukan pendalaman materi di luar materi yang diajarkan. Begitu juga dengan tagihan atau produk, peserta didik yang perlu bimbingan dapat bekerja kelompok dengan mengumpulkan satu lembar hasil kerja, sementara untuk peserta didik yang cukup mahir dapat mengumpulkan 5 (lima) lembar hasil kerja mandiri, dan peserta didik yang sudah mahir dapat mempresentasikan hasil kerja meggunakan power point dengan dilengkapi gambar dan grafis. 

Diferensiasi tidak berarti bahwa guru harus dapat memenuhi kebutuhan murid setiap saat atau setiap waktu. Guru dapat memulai melakukan diferensiasi pembelajaran (konten/materi, proses, dan/atau produk) dengan kecepatan yang nyaman bagi guru. Rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun oleh guru, tidak menutup kemungkinan dalam pelaksanannya terdapat hasil atau kondisi yang berbeda, hal ini dapat disebabkan karena kemampuan atau kebutuhan setiap peserta didik itu berbeeda. Oleh karena, itu, seorang pendidik harus selalu bisa melakukan evaluasi, umpan balik dan refleksi. 

Dalam pelaksanaan proses diferensiasi pembelajaran, pendidik tidak diperbolehkan untuk menuntut seua muri memiliki kemampuan yang sama. Keberhasilan pembelajaran ini dapat terlihat jika sudah ada kemajuan dalam diri setiap peserta didik sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya. Adapun untuk memenuhi ketercapaian kebutuha  murid perlu dilakukan pembinaan individu dan melakukan komunikasi efektif dengan orang tua peserta didik. 


EmoticonEmoticon