Sunday, June 20, 2021

5 Tips Mengurangi Learning Loss (Hilangnya Capaian Belajar) di Masa Pandemi

Learning loss

Pembelajaran daring atau pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat pandemi Covid-19 di berbagai daerah di Indonesia sudah  berlangsung lebih dari satu tahun. Meskipun dinilai efektif dan menjadi solusi mencegah penularan virus Corona, pelaksanaan pembelajaran daring ini ternyata memunculkan berbagai kendala dan efek negatif.

Selain tidak maksimalnya pembelajaran moda daring dalam dalam mengajarkan ranah afektif seperti sikap, karakter, dan moral, pembelajaran daring juga mengakibatkan fenomena yang disebut sebagai learning loss.

Apa itu learning loss (hilangnya capaian pembelajaran)? Learning loss (hilangnya capaian belajar) adalah hilangnya pengetahuan atau keterampilan pelajar dari apa yang sebelumnya sudah dipelajari atau dikuasai yang diakibatkan oleh penutupan sekolah. Leraning loss (hilangnya capaian belajar) bisa diakibatkan banyak hal seperti bencana, libur sekolah maupun mogok sekolah. 

Bank Dunia memperkirakan tutupnya sekolah selama delapan bulan di Indonesia akibat pandemi Covid-19 bisa menghapus kembali kemampaun membaca para murid - setara dengan setengah tahun atau bisa dikatakan satu semester proses pembelajaran.

Menyoal fenomena learning loss tersebut, penulis memiliki tips-tips untuk mengurangi learning loss di masa pandemi seperti saat ini yaitu:
1. Adakan pertemuan orang tua dan guru untuk memberi penjelasan tentang  rencana pembukaan sekolah tatap muka
Mengadakan pertemuan orang tua dan guru, merupakan langkah awal memberi pemahaman kepada orang tua tentang rencana pembukaan sekolah tatap muka. Jika sebelumnya pembelajaran dilakukan dengan moda daring, maka perlu adanya pembiasaan baru lagi. Rencana pembukaan sekolah tatap muka mensyaratkan koordinasi dan persetujuan orang tua. Pertemuan orang tua dan guru dapat dilaksanakan tetap menjalankan protokol kesehatan.

2. Guru harus lakukan asesmen diagnostik pada siswa
Hal ini salah satu upaya untuk membantu siswa. Terutama yang paling terdampak pandemi dan berpotensi tertinggal. Asesmen dilakukan di semua kelas secara berkala, untuk mendiagnosis kondisi siswa sebagai dampak pembelajaran daring. Hasil asesmen menjadi dasar pilihan strategi pembelajaran. Memberikan remedial atau pelajaran tambahan untuk peserta didik yang tertinggal.

3. Menciptakan pembelajaran yang menyenangkan
Penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di sekolah wajib penuhi protokol kesehatan namun tetap menyenangkan. Pembelajaran lebih menekankan pada proses belajar, bukan pada hasil belajar yang berdampak pada psikis siswa.

4. Menggunakan alat atau sumber belajar di lingkungan belajar untuk mempraktikkan materi
 Dalam menciptakan PTM terbatas yang menyenangkan, guru tidak harus menggunakan alat atau sumber belajar yang harus canggih, cukup dengan menggunakan alat atau sumber belajar yang ada di lingkungan belajar, kelas, atau di lingkungan tempat tinggal siswa. Hal yang perlu diperhatikan adalah alat dan sumber belajar tersebut sesuapi dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

5. Memantau kondisi psikologis siswa
Meskipun PTM terbatas yang diterapkan di sekolah sudah kontekstual dan menyenangkan, guru perlu memantau kondisi psikologis siswa maupun pada gurunya sendiri. Hal ini dikarenakan fenomena learning loss yang sudah cukup parah ini.

Semoga kelima tips di atas bisa bermanfaat bagi guru, orang tua,dan siswa. Kita semua mengalami learning loss maka mari kita tetap optimis dan  menjalankan protokol kesehatan untuk keselamatan diri dan peserta didik kita. 

1 comments so far

Bagus sekali Pak....terima kasih, salam dari SMAN 4 Purwokerto, kabupaten Banyumas, JAwa Tengah..


EmoticonEmoticon