Saturday, November 20, 2021

5 Contoh Game Ice Breaking Untuk Pembelajaran SD, SMP, dan SMA

Tags

Ilustrasi murid bermain game by boardgame.id

Ketika para murid tampak mulai merasakan jenuh dengan proses pembelajaran di kelas maupun sistem pembelajaran daring, maka inilah saatnya untuk mainkan game! Tak ada salahnya pendidik memberikan game atau permainan di dalam kelas. Pendidik bisa menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dengan game yang sesuai dengan minat murid.

Game atau permainan sejatinya tidak hanya menyenangkan tetapi juga melatih kekompakan, meningkatkan konsentrasi dan daya ingat. Suasana belajar tadinya monoton dan tidak menggairahkan murid untuk mengikuti pelajaran bisa hilang dengan sebuah game. Selain itu, mainkan game  di kelas juga dapat membangun relasi antara pendidik dan murid maupun antara murid dengan murid lainnya, sehingga bisa membuat saling kenal mengenal dan memecah kejenuhan (ice breaking).


Khususnya pada anak usia sekolah dasar (SD) senang bermain. Karakteristik ini menuntut guru SD untuk melaksanakan proses pembelajaran yang bermuatan permainan lebih-lebih utuk kelas redah. Guru SD seyogiyanya merancang pembelajaran yang memungkinkan adanya unsur permainan di dalamnya. Game bisa dilakukan di kegiatan awal atau akhir pembelajaran, sesuai dengan kebutuhan dan minat murid. Dengan game, murid dapat merasakan bahwa belajar itu asyik dan menyenangkan. Berikut ini beberapa game belajar yang bisa dilakukan pendidik dan murid di kelas. 

Gerak dan lagu
Ada banyak sekali pembelajaran melalui gerak dan lagu diantaranya lagu 'Marina menari di atas menara', 'Kepala pundak lutut kaki' atau 'Head shoulders knees & toes' hingga lagu yang kekinian seperti gerak dan lagu 'Baby Shark'. Kombinasi gerak dan lagu ini akan menghilangkan kejenuhan pada murid saat proses pembelajaran. Supaya permainan ini makin seru dan menantang, Bapak, Ibu Guru dapat memainkan game ini dengan tempo lagu dan gerakan yang semakin cepat.

Lakukan yang Guru Katakan
Cara bermain 'Lakukan yang guru katakan' sangat sederhana. Guru akan memberi beberapa perintah seperti 'pegang telinga', 'pegang rambut', 'pegang pipi', 'pegang pundak', dan sebagainya. Aturan mainnya, murid harus mengikuti perintah yang diberikan guru. Nah, supaya permainan ini lebih seru, guru bisa menjebak siswa dengan memegang bagian yang tidak sesuai dengan perintah Bapak, Ibu Guru berikan. Tak hanya menghilangkan kejenuhan belajar, permainan ini juga dapat melatih konsentarasi murid.

Kata dalam huruf terakhir
Cara bermain 'Kata dalam huruf terakhir' adalah mintalah seorang murid untuk menentukan kata pertama, kemudian murid disampingnya harus menyebutkan kata yang diawali dengan huruf terakhir dari kata sebelumnya. Sebagai contoh, kata pertama adalah 'perahu', dilanjutkan dengan kata 'udara', lalu 'awan' dan seterusnya. Kata yang sudah diucapkan oleh murid sebelumnya, tidak boleh diulang oleh murid yang lain. Permainan ini juga dapat dimainkan dengan kata-kata dalam bahasa Inggris. Permainan ini bisa melatih murid untuk berpikir dengan cepat.

Kelipatan bilangan
Permainan ini meminta murid untuk berhitung dan menjaga konsentrasi. Cara bermain 'Kelipatan bilangan' adalah guru menunjuk murid secara acak dan murid yang ditunjuk harus menyebutkan kelipatan bilangan. Misalnya, pada kelipatan 6, murid harus mengatakan 'dorr'. Adapun kelipatan 6 yaitu 6, 12, 18, 24, dan seterusnya. Pada saat bermain, guru berhitung 1, 2, 3, 4, 5, dorr (murid), 7, 8, 9, 10, 11, dorr (murid), dan seterusnya. Permainan ini makin seru jika Bapak, Ibu Guru memberi kejutan kepada murid yang salah maupun kurang konsentrasi, misalnya bernyanyi di depan kelas.

Sambung cerita
Cara bermain 'Sambung cerita' adalah guru terlebih dulu menyiapkan sebuah gambar sebagai bahan cerita. Kemudia, guru menunjuk salah seorang murid untuk membuat cerita pertama berdasarkan gambar. Lalu, cerita dilanjutkan oleh murid berikutnya. Cerita yang dibuat oleh setiap murid tidak harus panjang, cukup sekitar satu paragraf pendek saja. Permainan 'Sambung cerita' digilir sampai murid terakhir. Melalui permainan ini, murid dapat berlatih untuk berpikir imajinatif dan mengingkatkan kolaborasi antar murid dalam membuat sebuah cerita yang utuh dan logis.

Belajar sambil bermain, bermain sambil belajar. Jargon ini mengingatkan kita bahwa permainan dapat menjadi salah satu strategi dalam melaksanakan proses pembelajaran sehingga pembelajaran tidak terkesan monoton. Dengan melakukan permainan di kelas, maka kebosanan murid akan dapat dikurangi serta mendorong guru untuk kreatif. Selamat mencoba di kelas Bapak, Ibu. 

2 comments


EmoticonEmoticon