Wednesday, July 7, 2021

Cara Mudah Merencanakan dan Melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Ilustrasi Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Dalam tahap Penelitian Tindakan Kelas (PTK), langkah merencanakan merupakan langkah pertama. Tanpa rencana, kegiatan yang kita lakukan tidak akan terarah atau sering disebud dengan 'ngawur'. Rencana akan menjadi acuan dalam melaksanakan tindakan. Melakukan tindakan sebagai langkah yang kedua merupakan bagian dari rencana yang kita buat. Tanpa tindakan, rencana hanya merupakan angan-angan yang tidak pernah menjadi kenyataan. 

Kita akan menngkaji dua tahap, yaitu tahap merencanakan dan melakukan tindakan dengan 4 langkah utama yaitu:
  1. Mengidentifikasi masalah,
  2. Menganalisis dan merumusakan masalah,
  3. Merencanakan PTK, dan
  4. Melaksanakan PTK.
Keempat langkah ini merupakan langkah yang berurutan; artinya langkah pertama harus dikerjakan terlebih dulu sebelum langkah kedua dilaksanakan, demikian seterusnya. Langkah pertama dan kedua merupakan bagian awal dari merncanakan perbaikan, sedangkan langkah yang ketiga merupakan prasyarat untuk langkah keempat.

Mengidentifikasi masalah
Suatu rencana PTK diawali dengan adanya masalah yang dirasakan atau disadari olh guru. Hal ini sesuai dengan karakteristik PTK, yaitu masalah berasal dari orang yang terlibat dalam praktik, dalam hal ini guru sebagai pengelola pembelajaran. Guru merasa sadar bahwa sudah mengajar dengan baik, sesuai standar proses, tetapi ada sesuatu yang tidak beres dikelasnya, yang jika dibiarkan akan berdampak buruk bagi proses dan hasil belajar siswa kelak kemudian hari. Misalnya, ada sekelompok siswa yang secara terus-menerus membuat kesalahan yang sama, ada siswa yang suka membolos, atau hasil belajar siswa menurun secara drastis. 

Setelah guru menyadari masalah yang dirasakan, guru dapat mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri. Untuk menjawab pertanyaan itu, guru perlu merenung atau melakukan refleksi tentang apa yang terjadi di dalam kelas. Refleksi akan efektif jika guru mempunyai pemahaman atau kesadaran yang tinggi akan fungsi pembelajaran dan jujur terhadap diri sendiri. Jika setelah menjawab pertanyaan tersebut guru sampai pada kesimpulan bahwa ia memang menghadapi masalah dalam bidang tertentu, berarti ia sudah berhasil mengidentifikasi masalah.

Menganalisis dan merumuskan masalah
Setelah masalah teridentifikasi, kita perlu melakukan analisis sehinggga dapat merumuskan masalah dengan jelas. Analisis dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri atau yang disebut refleksi, dan dapat pula mengkaji ulang berbagai dokumen pekerjaan siswa, daftar hadir, atau daftar nilai, atau bahkan mungkin bahan pelajaran yang kita siapkan. Semua ini tergantung dari jenis masalah yang kita identifikasi. Masalah yang dirasakan atau pernah dialami dapat dicatat.

Kita bisa bertanya kepada diri sendiri, misalnya:
(1) Apa yang sedang terjadi sekarang?
(2) Apa yang sedang terjadi itu mengandung permasalahan?
(3) Apa yang bisa saya lakukan untuk mengatasinya?

Setelah menetapkan fokus permaslahan serta menganlisisnya menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, selanjutnya perlu merumuskan masalah secara lebih jelas, spesifik, dan operasional. Perumusan masalah yang jelas akan membuka peluang untuk menetapkan tindakan perbaikan (alternatif solusi) yang perlu dilakukannya, jenis data yang perlu dikumpulkan termasuk prosedur perekamannya serta cara menginterpretasikannya.

Merencanakan Perbaikan
Langkah-langkah dalam menyusun rencana adalah sebagai berikut: 1) rumuskan cara perbaikan yang akan ditempuh dalam bentuk hipotesis tindakan dan 2) analisis kelayakan hipotesis tindakan.

Hipotesis tindakan merupakan tindakan yang diduga akan dapat memecahkan masalah yang ingin diatasi dalam penyelenggaraan PTK. Hipotesis tindakan adalah dugaan guru tentang cara terbaik untuk mengatasi masalah. Agar dapat menyusun hipotesis tindakan dengan tepat, lakukan kegiatan berikut ini.
  1. Pengkajian teoritik di bidang pembelajaran/pendidikan.
  2. Pengkajian hasil-hasil penelitian yang relevan dengan permasalahn.
  3. Diskusi dengan rekan sejawat, pakar pendidikan, peneliti lain, dan sebagainya.
  4. Pengkajia pendapat dan saran pakar pendidikan khususnya yang dituangkan dalam bentuk program.
  5. Perefleksian pengalaman saudara sebagai guru.

Setelah menetapkan alternatif hipotesis terbaik, hipotesis ini masih perlu dikaji kembali kelayakannya dikaitkan dengan kemungkinan pelaksanaanya yaitu:
  1. Kemampuan dan komitmen guru sebagai aktor pelaksana karena pelaksanaan PTK memang harus tumbuh dari keinginan guru sendiri.
  2. Kemampuan dan kodisi fisik siswa dalam mengikuti tindakan tersebut.
  3. Ketersediaan sarana atau fasilitas yang diperlukan.
  4. Iklim belajar atau iklim kerja di sekolah.

Melaksanakan tindakan
Jika semua tindakan persiapan telah selesai, skenario tindakan perbaikan yang telah direncanakan itu dapat dilaksanakan dalam situasi yang aktual. Kegiatan pelaksanaan tindakan perbaikan ini merupakan tindakan pokok dalam siklus PTK, dan pada saat  yang bersamaan kegiatan pelaksanaan ini juga disertai dengan kegiatan observasi dan interpretasi serta diikuti kegiatan refleksi.

Penyusunan laporan penelitan
Laporan PTK pada umumnya terdiri dari 5 bab, bab 1, bab 2 dan bab 3 dikembangkan dari propposal yang telah disahkan Kepala Sekolah. Dalam penulisan bab 4 Hasil Penelitian dan Pembahasan, peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apa saja yang dilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitan) yaitu kondisi awal guru dan siswa diikuti refleksi awal yang merupakan dasar perenanaan tindakan siklus I, dilanjutkan dengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan, hasil observasi kegiatan guru, observasi situasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data.

Berikutnya berdasarkan temun data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus I yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus II. Di sini dapat dibandingkan hasil siklus I dengan indikator keberhasilan tindakan siklus II yang telah ditetapkan berdasarakn refleksi. Penulisan dilanjutkan dengan melakukan pembahasan hasil yang dicapai dengan PTK. Bab 5 Penutup, memaparkan kesimpulan dan saran.

Diolah dari berbagi sumber diantaranya tulisan Slameto berjudul Implementasi Penelitian Tindakan Kelas.

3 comments

keren, dibuat power point bagus pak guru. Lalu power point nya bagikan ke Bunda yaa... he he he . . . Emak-Emak minta saja, wkwkwkwkwk... Sebab ada anak guru yang sudah hebat-hebat dan jago dalam membuat power point. Semangat Pak guru. Bunda tetap minta power point nya yaa.

👍🏻👍🏻👍🏻 (Nasywa Mumtaz - Penulis Surabaya)

Kerennn 🙀 ( Altalitha - Penulis Surabaya)


EmoticonEmoticon