Thursday, February 25, 2021

MENGAPA SAYA MEMILIH HIPPER 4.0 INDONESIA

 

Kunjungan dan Diskusi HIPPER di SMAN 7 Pekanbaru (Foto: Dokumen Pribadi)

Organisasi HIPPER pertama kali saya baca di lampiran surat Direktur Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan No. 6438/B2/GT/2020 tanggal 30 November 2020. Dalam lampiran surat tersebut dicantumkan daftar undangan kepada 62 organisasi profesi guru yang ada di Indonesia. Dan HIPPER berada di urutan paling terakhir. Lantas, karena organisasi profesi (orprof) HIPPER berada di urutan terakhir, saya pun mulai mencari informasi tentang keberadaan HIPPER. (Harap maklum bapak/ibu pembaca, sebagian guru paling ingat dengan kata ter- (silahkan diisi sendiri), kalau yang tidak teratas, ya terakhir).

Memasuki tahun 2021 saya semakin gencar mencari tahu tentang HIPPER. Gayung bersambut saya menemukan sebuah postingan di medsos tentang webinar dengan tema "Kenormalan Baru : Sudah Siapkah Memasuki Tahun Ajaran Baru?" yang diunggah oleh Fathur Rachim Hipper. Salah satu dari enam narasumber webinar adalah Paianhot Sitanggang, M.Pd, guru di SMA Unggul Del - Toba. Karena saya memiliki beberapa teman yang mengajar di SMA Unggul Del - Toba, jadi saya bisa dengan mudah mendapatkan kontak beliau. Saya langsung menelpon beliau dan berdiskusi tentang HIPPER. Saya diajak beliau untuk mengikuti Workshop 1001 Guru NGEBLOG Angkatan Ke-2. Di ujung pembicaraan, Pak Paianhot Sitanggang mengarahkan saya untuk bergabung di SAHABAT HIPPER Riau dan berdiskusi dengan Ibu Dr. Hj. Nurhafni, M.Pd, Kepala SMA Negeri 7 Pekanbaru yang juga Koordinator Wilayah Barat. Belakangan saya tahu, kalau bapak Paianhot Sitanggang menjabat Ketua 2 : Bidang Litbang, Pengkajian Kurikulum dan Kebijakan HIPPER 4.0 Indonesia.

Pada tanggal 19 Februari 2021, sepulang mengajar saya bergegas dari Duri, Kabupaten Bengkalis menuju kota Pekanbaru untuk menemui Ibu Dr. Hj. Nurhafni, M.Pd. Setibanya di SMA Negeri 7 Pekanbaru, kami pun mulai berdiskusi tentang HIPPER. Ibu Nurhafni mulai bercerita, "Jadi, HIPPER itu... seperti kata hiperaktif, guru-guru HIPPER selalu aktif untuk berbagi dan mengispirasi. Terus HIPPER tidak berafiliasi dengan partai dan bukan partai". Ada 4 kata yang membuat saya terbawa arus pembicaraan Ibu Nurhafni yaitu aktif, berbagi, menginspirasi, dan non-partai".

Iya, saya pikir HIPPER adalah orprof yang ideal bagi saya. Pertama, HIPPER masih tergolong orprof baru dan sudah pasti menawarkan sesuatu yang baru dan benar-benar baru. Kedua, guru-guru yang terlibat di HIPPER sebagian besar adalah guru milenial seperti saya yang menyukai tantangan dan perubahan, sebut saja pendidikan 4.0. Ketiga, saya mendapati banyak sahabat di HIPPER yang memiliki banyak kelebihan dari pada saya. Sebagai contoh, saya sampai terkagum dengan usaha dan prestasi Ibu Nurhafni dalam memajukan literasi di sekolahnya. 

Ketiga alasan di atas memantapkan saya untuk memilih HIPPER sebagai orprof di luar PGRI. Meski sebelum ini, saya sering diajak untuk ikut orprof X, Y, dan Z. Tetapi saya sering menolak dengan halus. Karena tak jarang saya mendengar orprof X, Y, dan Z tersebut merendahkan orprof yang lain. Semoga saya bisa berkontribusi di HIPPER demi memajukan pendidikan Indonesia.

Maju terus HIPPER Indonesia! 

1 comments so far


EmoticonEmoticon