Monday, May 17, 2021

4 Tahapan Perkembangan Kognitif Menurut Jean Piaget

Photo by ardasitepu.com

Kognitif dapat diartikan sebagai kemampuan belajar atau berpikir atau kecerdasan, yaitu kemampuan untuk mempelajari keterampilan dan konsep baru, keterampilan untuk memahami apa yang terjadi pada lingkungannya, serta keterampilan menggunakan daya ingat dan menyelesaikan soal-soal sederhana.

Sama hal dengan aspek perkembangan yang lain, perkembangan kognitif juga mengalami perkembangan tahap demi tahap menuju kesempurnaan. Perkembangan kognitif merupakan perubahan kemampuan berpikir atau intelektual.

Untuk memahami perkembangan berpikir (kognitif). Salah satu teori yang banyak digunakan adalah Teori Piaget. Teori Piaget berupaya menjelaskan cara manusia berpikir, belajar, dan memahami sesuatu.

Berikut empat tahapan perkembangan kognitif menurut Jean Piaget yaitu: 
1) Tahap Sensori Motor (0 - 2 Tahun)
Tahap paling awal perkembangan kognitif terjadi pada waktu baru lahir sampai sekitar berumur 2 tahun. Tahap ini disebut tahap sensori motor. Pada tahap ini, intelegensi anak didasarkan pada tindakan inderawi anak terhadap lingkungannya, seperti melihat, meraba, menjamah, mendengar, membau, dan lain-lain. 

Pada tahap ini, anak belum dapat berbicara dengan bahasa. Hal ini dikarenakan anak belum mempunyai fungsi simbolik (bahasa) untuk mengungkapkan adanya suatu benda yang tidak berada didekatnya.

Pada tahap seonsori motor, gagasan anak mengenai suatu benda berkembang dari periode "belum memiliki gagasan" menjadi "sudah memiliki gagasan"

2) Tahap Praoperasional (2 - 7 Tahun)
Tahap pemikiran praoperasi dicirikan degan adanya fungsi semiotik, yaitu penggunaan simbol atau tanda untuk menyatakan atau menjelaskan suatu objek yang tidak berada didekatnya. Rentang usia ini sekitar 2 - 7 tahun. Tahap ini adalah jembatan antara tahap sensori motor dan tahap operasi konkret. Perkembangan kognitif tahap praoperasi dibagi menjadi dua bagian yaitu:
a. Umur 2 - 4 tahun, dicirikan oleh perkembangan simbolis atau semiotik. Umur 2 - 4 tahun anak sudah mulai dapat menggunakan simbol atau tanda untuk mengungkapkan benda yang tidak tampak dihadapannya.
b. Umur 4 - 7 tahun, dicirikan dengan pemikiran intuitif. Pemikiran anak pada umur 4 sampai dengan 7 tahun berkembang pesat ke arah konseptualisasi. Pemikiran intuitif adalah persepsi langsung akan dunia luar tetapi dinalar terlebih dahulu.

Menurut Piaget, perkembangan bahasa pada tahap praoperasi merupakan transisi dari sifat egosentris ke interkomunikasi sosial. Anak belajar bahasa uacapan sama seperti kalau belajar ilmu yang lain, yaitu membentuk dan mengkonstruksi bahasa. 

Ciri-ciri pemikiran lain, pemikiran anak pada tahap ini masih egosentris. Ia belum dapat menerima pandangan orang lain. Ia percaya bahwa setiap orang itu berpikir sama dengannya.

3) Tahap Operasi Konkret (7 - 11 Tahun)
Tahap operasi konkret dicirikan dengan perkembangan sistem pemikiran yang didasarkan pada aturan-aturan tertentu yang logis. Anak sudah dapat mengembangkan operasi-operasi logis. Operasi itu bersifat reversibel, artinya dapat dimengerti dalam dua arah, yaitu suatu pemikiran dapat dikembalikan kepada awalnya lagi.

Pemikiran anak sudah dalam banyak hal sudah terarah dan teratur karena sudah dapat berpikir seriasi (kecakapan anak dalam mengurutkan 2 objek atau lebih berdasarkan ukuran tertentu), klasifikasi dengan baik, bahkan mengambil kesimpulan secara probabilitas. Konsep akan bilangan, waktu, dan ruang sudah semakin lengkap terbentuk.

4) Tahap Operasi Formal (11 - 18 Tahun)
Tahap operasional formal merupakan tahap terakhir dalam perkembangan kognitif menurut Piaget. Ini terjadi pada umur sekitar 11 atau 12 tahun ke atas. Sifat pokok pada tahap operasi formal adalah pemikiran deduktif hipotesis (pemikiran yang menarik kesimpulan yang spesifik dari sesuatu yang umum), induktif saintifik (pengambilan kesimpulan yang lebih umum berdasarkan kejadian-kejadian khusus), dan abstraktif reflektif (abstraksi yang diperlukan untuk memperoleh pengetahuan matematis-logis).


EmoticonEmoticon